Kalangan Milenial Rentan Terpapar Paham Radikalisme, Utamanya Lewat Teknologi, Berikut Paparan Pencegahan dari Tokoh JI

Trenggalek, SEJAHTERA.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menggelar seminar anti radikalisme di Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek.

Seminar anti radikalisme itu menghadirkan pemateri dari Densus 88 dan mantan tokoh Jemaah Islamiyah (JI), sebuah jaringan teroris di Indonesia.

Seminar anti radikalisme yang diselenggarakan Bakesbangpol Trenggalek itu diikuti oleh ratusan pelajar, mahasiswa, organisasi masyarakat serta lapisan masyarakat lainnya.

Read More

Seminar itu diisi oleh Direktur Idensos Densus 88 Anti Teror Polri, Brigjen Pol Arif Makhfudiharto dan Muhammad Nasir Abbas, mantan tokoh Jemaah Islamiyah Asia Tenggara.

Mengambil tema “Membendung Akar Radikal di Kalangan Pemuda dan Siswa”, kegiatan itu bertujuan untuk mencegah adanya paham-paham radikal dan terorisme di Trenggalek.

Lewat seminar itu, generasi milenial yang akrab dengan teknologi tak mudah terpengaruh dengan paham yang menyesatkan.

“Pengetahuan tentang bahaya radikalisme dan terorisme harus diberikan sejak dini sebagai salah satu upaya pencegahan dan tidak terjerumus kepada pemahaman yang salah yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,” kata Kapolres Trenggalek, AKBP Gathut Bowo Supriyono.

Diera globalisasi serta kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat seperti sekarang ini, terorisme tidak sebatas menyasar fisik.

Namun juga propaganda yang berujung pada mempengaruhi pola pikir dan pandangan masyarakat.

Propaganda ini bisa dilakukan secara langsung maupun melalui fasilitas dan sarana yang berbasis teknologi seperti internet maupun media sosial yang disebarkan secara masif.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *