Tulungagung, SEJAHTERA.CO – Serapan pupuk subsidi di Kabupaten Tulungagung masih belum maksimal. Pasalnya, baru mencapai 54 persen, meski sudah hampir masuk masa tanam (MT) ketiga.
Baca Juga : Apel Besar Pramuka, Diajak Hadapi Tantangan Zaman
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Tulungagung, Suyanto mengatakan, pada MT kedua tahun 2024, penyaluran pupuk subsidi untuk para petani di Tulungagung rupanya belum maksimal.
Pasalnya, saat ini realisasi pupuk urea masih sekitar 13 ribu ton atau sekitar 54 persen dari total alokasi 25 ribu ton.
Sedangkan untuk pupuk subsidi NPK jenis Phonska, serapannya justru masih rendah yakni 9 ribu ton atau sekitar 44 persen dari total alokasi 20 ribu ton.
Baca Juga :Ratusan Penghuni Lapas Tidak Bisa Ikut Pilkada Kabupaten, Ini Kata Ketua KPU Kabupaten Kediri
“Serapan ini termasuk minim, padahal saat ini sudah hampir masuk MT ketiga. Dengan serapan saat ini, berarti pupuk urea masih menyisakan 12 ribu ton. Kalau NPK sisanya sekitar 11 ribu ton,” kata Suyanto, Rabu (14/8/2024).
Karenakan rendahnya serapan pupuk subsidi ini, Suyanto harus memikirkan cara agar para petani segera menyerap jatah pupuk subsidi. Pasalnya, jika pupuk tersebut tidak segera diserap dikhawatirkan terjadi penurunan kualitas pupuk lantaran terlalu lama di gudang.