Semrawut Usai Penertiban Pedagang Pasar Baru Kertosono, Masih Ada yang Ngotot Jualan di Trotoar

Semrawut Usai Penertiban Pedagang Pasar Baru Kertosono, Masih Ada yang Ngotot Jualan di Trotoar
Padagang yang nekad kembali berjualan di trotoar bagian utara Pasar Baru Kertosono setelah tidak lagi dijaga petugas. (Inna/sejahtera.co)

Nganjuk, SEJAHTERA.CO – Kekisruhan terjadi di Pasar Baru Kertosono, Kabupaten Nganjuk, setelah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Nganjuk secara tegas menertibkan ratusan pedagang yang sebelumnya berjualan di luar area pasar.

Meskipun kebijakan ini bertujuan mengembalikan ketertiban dan menghidupkan kembali bagian dalam pasar yang sepi, para pedagang yang telah pindah justru menggelar aksi protes pada Minggu (12/10/2025).

Pedagang protes dengan cara membagi-bagikan dagangan secara gratis lantaran merasa omzet mereka terjun bebas dan dagangan tak laku selama hampir seminggu berjualan di dalam.

Read More

Penertiban masif ini dimulai sejak awal Oktober. Tepatnya pada Senin (6/10/2025), sosialisasi dilakukan, diikuti dengan pengambilan nomor undian lapak di hari berikutnya.

Baca Juga :Pentas Kesenian Jaranan Dirusak, Aliansi Seniman Kediri Raya Gelar Aksi Unjuk Rasa

Puncaknya, pada Rabu (8/10/2025), Disperindag, bekerja sama dengan Satpol-PP, Tagana Dinas Sosial (Dinsos), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkarmat, dan pihak kepolisian, menggiring 268 pedagang yang terdata berjualan di luar untuk masuk dan menempati lapak di lantai satu Pasar Kertosono.

Namun, harapan untuk kembali tertib justru memicu kesulitan ekonomi bagi para pedagang.

Mereka mengeluhkan sepinya pembeli di dalam pasar, berbeda jauh dengan kondisi saat mereka berjualan di trotoar atau bahkan di badan jalan yang kerap menimbulkan kemacetan.

Aksi protes membagi-bagikan dagangan gratis pun menjadi bentuk keputusasaan pedagang.

Di sisi lain, Disperindag Kabupaten Nganjuk bertekad kuat mempertahankan ketertiban ini.

Kepala Disperindag Kabupaten Nganjuk, Sri Handariningsih, menegaskan tidak ada toleransi bagi pedagang yang kembali nekat berjualan di luar.

Baca Juga :Teka-teki Terjawab, Bupati Rijanto Pilih Khusna Lindarti jadi Sekda Blitar, Perempuan Pertama

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *