Baca Juga: HUT ke-78 RI, Kunjungan Museum Brawijaya Kota Malang Membludak
3. Risiko penyakit jantung: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara insomnia dan penyakit jantung.
Penderitanya cenderung memiliki tekanan darah yang tinggi, tingkat kolesterol yang tidak sehat, dan risiko terkena penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
4. Penurunan sistem kekebalan tubuh: Kurangnya tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit.
Penderitanya cenderung mengalami gangguan pada sistem imun yang dapat mengakibatkan seringnya mengalami penyakit, seperti pilek, flu, atau infeksi lainnya.
Baca Juga: Tutup Defisit Anggaran, Bupati Ponorogo Sepakati Lelang Kendaraan Dinas
5. Risiko obesitas: Kurangnya tidur dapat menyebabkan perubahan pada metabolisme tubuh dan mengganggu produksi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Hal ini dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas.
6. Risiko kecelakaan: Penderitanya cenderung mengalami kantuk berlebihan dan kelelahan yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat berkendara atau melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
7. Gangguan fisik: Kurang tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan nyeri otot, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan kelelahan yang dirasakan secara fisik.
Untuk mengatasi atau mencegah efek samping jangka panjang akibat insomnia, penting untuk mengubah pola tidur menjadi lebih baik. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
