Tulungagung, SEJAHTERA.CO – Aktivis lingkungan Kabupaten Tulungagung menemukan adanya pencemaran berat yang terjadi pada dua sungai besar di Kabupaten Tulungagung. Bahkan diketahui, tingkat pencemaran sungai tersebut masuk kategori mengancam ekosistem di dalamnya meliputi hewan dan tumbuhan air.
Peneliti Ecoton, Alaika Rahmatullah mengatakan, baru-baru ini melakukan pengujian kualitas air sungai yang ada di Tulungagung yakni Sungai Ngrowo dan Sungai Song. Kegiatan tersebut dilakukan dengan berkolaborasi bersama peneliti lain seperti Aliansi Lerng Wilis (Alwi), Ecoton dan mahasiswa.
Saat pengujian sampel, untuk sampel dari Sungai Ngrowo diambil melalui Dam Majan dan Taman Kali Ngrowo, untuk sampel Sungai Song diambil melalui permukiman dan saluran pembuangan dekat Pabrik Gula (PG) Mojopanggung. Dari situ, Ecoton mendapati dua sungai besar itu dalam kondisi mengkhawatirkan.
“Hasil pengujian kualitas air pada dua sungai tersebut menyatakan jika kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan, pencemarannya sangat tinggi,” kata Alaika Rahmatullah, Rabu (25/6/2024).
Secara rinci, ungkap Alaika, pada aliran Sungai Song di sekitar pabrik gula, hasil pengujian sampelnya menunjukkan suhu air mencapai lebih dari 41 derajat celcius dengan Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut dalam Air) diangka minus 3,2 miligram per liter. Sedangkan di dekat saluran pembuangan PG, suhu airnya cukup tinggi mencapai 44 derajat selsius.
Temuan suhu yang mencapai 44 derajat tersebut menjadi yang tertinggi selama beberapa kali melakukan pengujian sampel air saat musim giling tebu, karena tahun lalu suhunya hanya 39 derajat.
Sedangkan untuk sampel di kawasan Sungai Ngrowo, menunjukkan air sungai tercemar limbah fosfat mencapai 6,6 miligram per liter.