Blitar, SEJAHTERA.CO – Persaingan saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Blitar tahun ini sepertinya kurang greget. Pasalnya dua partai besar di Kota Blitar bakal bergandeng tangan alias koalisi.
Dua partai itu adalah PDI Perjuangan dan PKB. Dua partai itu adalah peraih kursi terbanyak di DPRD Kota Blitar dibanding dengan partai lain.
Bahkan dua partai itu bisa mengusung calon sendiri tanpa harus koalisi. PDI Perjuangan 8 kursi dari total 25 kursi dan PKB lima kursi. Sementara batas minimal usung calon 5 kursi.
Kabar itu disampaikan Wakil Ketua DPC PKB Kota Blitar Totok Sugiharto. Totok mengakui saat ini di tingkat pusat, dua partai intens menjalin komunikasi dan bakal 1 kendaraan untuk mengusung calon di coblosan November mendatang.
“Sudah ada sinyal bakal koalisi. Ini terus dimatangkan,” kata Totok Sugiharto, Minggu (23/6/2024).
Dia mengatakan, gandengnya dua partai besar bukanlah hal baru di Pilkada Kota Blitar. Dua periode sebelumnya PDI Perjuangan dan PKB kompak koalisi dengan mengusung jargon nasionalis religius.
Itu terjadi ketika mengusung cawali Samanhudi-Purnawan Buchori pada 2010-2015. Dan itu berlanjut kemudian ketika periode selanjutnya ketika mengusung Samanhudi-Santoso, 2015-2020.
Baru pada periode 2020-2025, PKB mengusung calon sendiri Henry Pradipta Anwar-Yasin Hermanto dan kalah bertarung dengan Santoso-Tjutjuk Sunario yang diusung PDI Perjuangan.