Pelajar SMA Berkarya, Apresiasi Kepolisian Lewat Lukisan Media Ampas Kopi

Kediri, SEJAHTERA.CO –  Semua orang pasti tahu, seduhan kopi tanpa gula itu pahit ketika diminum atau diseruput. Setelah habis dicangkir, hanya ada ampas atau endapan yang dianggap tak berguna. Namun bagi pelajar SMA, endapan kopi ini menjadi media melukis dengan tema Secangkir Kopi untuk Polisi Presisi.

 

Ajang melukis ini sebagai wujud apresiasi anak muda terhadap institusi Polri menjelang Hari Bhayangkara ke-78 yang digelar Polsek Plemahan.

Read More

Para pelajar itu sengaja menggunakan ampas kopi karena selain termasuk benda sisa atau tidak terpakai, kopi bagi masyarakat Indonesia sangat familiar sehingga mudah didapatkan dan harganya murah. Lukisan ini juga sebagai bentuk dukungan kepada polisi untuk menuntaskan kasus-kasus di tanah air secara profesional.

Mereka terlihat melakukan langkah awal untuk memulai melukis dengan menggunakan media ampas kopi, atau dalam bahasa jawa kerap kali disebut cekakik. Kopi sachet atau kemasan dituangkan ke dalam gelas, setelah diseduh dengan air panas, dan kopi habis diminum, kemudian ampas kopi diberikan tambahan lem, agar lebih kuat menempel di kain kanvas.

 

Setelah cekakik siap digunakan, selanjutnya membuat pola dasar dan ampas kopi mulai dituangkan keatas kain kanvas, mengikuti pola obyek yang sudah digambar hingga menjadi lukisan dengan warna kecoklatan.

“Tentunya saya sangat antusias sekali sebagai peserta. Disini saya dapat banyak ilmu tentang melukis pakai ampas kopi,” kata Sany Nabila, salah satu peserta sembari melukis dengan ampas kopi.

Pelajar berusia 16 tahun itu menyampaikan, melukis sosok polisi menggunakan ampas kopi dilakukan bersama-sama sesuai dengan tema. Alasannya melukis sosok polisi itu karena polisi merupakan sosok pengayom dan pelindung yang mampu menjadikan teladan untuk masyarakat.

 

Tak hanya itu, melukis menggunakan bahan dari ampas kopi bukanlah hal yang mudah. Namun dirinya, memilih untuk berusaha supaya hasilnya bagus dan menarik. Apalagi, dia sebagai seorang pelajar ingin mengetahui lebih banyak melukis memakai bahan ampas kopi.

“Melukis pakai ampas kopi tentunya hal baru dan menjadi pengalaman berharga bagi saya,” ucap pelajar asal Desa/Kecamatan Papar ini.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *