Trenggalek, SEJAHTERA.CO – Masyarakat Desa Besuki Kecamatan Munjungan dan sekitarnya menanti realisasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Trenggalek.
Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir selatan bagian barat itu mendukung keberadaan PLTB, selain ramah lingkungan juga berdampak pada sektor kepariwisataan.
“Jadi masyarakat disini sangat setuju, malah menantikan kapan PLTB itu bisa terealisasi,” kata Camat Munjungan, Yusuf Widharto, Senin (24/6).
Meskipun belum ada kepastian soal pembangunan energi terbarukan itu, namun masyarakat Kecamatan Munjungan optimis jika direalisasi PLTB itu bakal ada di daerah mereka.
Sebab, Desa Besuki jadi salah satu tempat yang dijadikan penelitian untuk mendukung operasional PLTB tersebut.
“Dan sejauh ini tidak ada kendala, masyarakat sangat mendukung adanya PLTB itu. Bahkan dulu saat dilakukan sosialisasi (soal penelitian), sampel warga menghendaki PLTB di Munjungan saja,” imbuhnya.
Dengan adanya PLTB itu, warga meyakini bakal memberikan efek berganda. Diantaranya adalah soal perbaikan infrastruktur jalan, karena untuk mengangkut peralatan itu membutuhkan infrastruktur jalan yang memadai.
Kemudahan sarana mobilisasi itu diyakini berdampak pada pertumbuhan perekonomian masyarakat.
“Tentunya dampak lainnya adalah pariwisata. Kami melihat adanya potensi wisata seperti yang ada di PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan itu,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Trenggalek, Edi Santoso menambahkan, saat ini progres soal rencana pembangunan PLTB itu masih tahap penelitian PT Envision Green Energy Indonesia dengan rentang waktu 2 tahun, diperpanjang dari izin 3 bulan sebelumnya.
Penelitian yang dimulai awal 2023 itu diperkirakan rampung pada awal tahun mendatang.
“Untuk data detailnya belum kami dapatkan, karena masih berproses. Namun setahu kami pihak peneliti memasang alat untuk mengukur kecepatan angin secara ritmik, selama 2 tahun,” kata Edi.