Jombang, SEJAHTERA.CO – Memasuki musim kemarau, sejumlah embung di Kabupaten Jombang mengalami penurunan debit air yang signifikan.
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang, dari total 17 embung yang tersebar di berbagai kecamatan, 12 di antaranya mengalami penyusutan debit air, bahkan beberapa di antaranya sudah mengering.
Baca Juga : Jembatan Brawijaya Yang Dibangun Dengan Biaya Rp 66 Miliar Terbakar, Penyebabnya Belum Diketahui
Sultoni, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Jombang, menjelaskan bahwa embung-embung tersebut tersebar di berbagai kecamatan, dengan sebagian besar berada di wilayah utara Brantas, seperti Kecamatan Plandaan, Kabuh, dan Kudu. Di wilayah selatan, terdapat beberapa embung di Kecamatan Bareng dan Mojowarno.
“Embung ini umumnya digunakan untuk mendukung kebutuhan air di lahan pertanian, terutama di daerah hilir atau dekat dengan embung. Namun, karena embung lebih banyak bergantung pada limpasan air dari sekitar, beberapa embung masih memiliki air meski menurun, sementara yang lainnya sudah kering,” ungkap Sultoni saat ditemui di kantornya, pada Selasa (13/8).
Baca Juga : Jelang Pilkada 2024, KPU Jombang Siapkan 8 TPS Khusus
Untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi, Dinas PUPR Jombang telah berkoordinasi dengan Balai Besar Sungai Brantas, Perum Jasa Tirta (PJT), dan UPT PSDA Kediri untuk memastikan kecukupan irigasi pertanian di wilayah tersebut.