Trenggalek, SEJAHTERA.CO – Kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Trenggalek saat ini dinilai lebih parah ketimbang tahun lalu.
Baca Juga :Cabuli Santriwati, Bapak-anak Pengasuh Ponpes di Trenggalek Dituntut 9 Tahun Penjara
Hingga saat ini tercatat ada sebanyak 61 desa dari 13 kecamatan dilaporkan terdampak kekeringan merujuk data BPBD Trenggalek.
“Itu data per 30 September,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, Selasa (1/10).
Jumlah wilayah terdampak kekeringan. itu melebihi data kekeringan pada tahun lalu. Tahun lalu ada sebanyak 56 desa dari total 152 desa dan 5 kelurahan di Bumi Menak Sopal, sebutan lain Kabupaten Trenggalek.
Baca Juga :Oknum Pengurus Pondok Dipecat usai Pelemparan Kayu Berpaku
“Sementara saat ini sudah ada 61 desa terdampak kekeringan,” imbuhnya.
Akibat kekeringan itu, sebanyak 29.640 jiwa dari 12.485 kepala keluarga mengalami krisis air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga, petugas telah mendistribusikan sebanyak 730 kali tangki air bersih dengan kapasitas 6 ribu liter.
“Selain itu kami juga telah mendistribusikan 195 terpal, 813 jeriken, 237 tandon dan 44 tandon lipat,” ujarnya.
Rata-rata kondisi sumber air di daerah terdampak mengering sehingga tak lagi bisa diakses warga. Triadi berharap hujan segera turun sehingga kekeringan dapat ditanggulangi.
Baca Juga :Kinerja APBN Kediri Raya Triwulan III 2024, Surplus Meski Penerimaan Kontraksi